Profil Desa Kebanaran
Ketahui informasi secara rinci Desa Kebanaran mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil lengkap Desa Kebanaran, Mandiraja, Banjarnegara. Mengulas potensi pertanian subur di tepi Sungai Serayu, peran vital Bendung Kebanaran, geliat UMKM lokal, serta data demografi, pemerintahan, dan infrastruktur desa yang terus berkembang.
-
Lokasi Strategis di Tepi Sungai Serayu
Keberadaan desa di sepanjang aliran Sungai Serayu menjadi penopang utama sektor pertanian melalui irigasi yang bersumber dari Bendung Kebanaran.
-
Basis Pertanian yang Kuat
Mayoritas lahan dimanfaatkan sebagai sawah irigasi teknis yang subur, menjadikan pertanian sebagai tulang punggung perekonomian masyarakat.
-
Infrastruktur Vital Regional
Adanya Bendung Kebanaran tidak hanya vital untuk pengairan ribuan hektar sawah di Banjarnegara dan sekitarnya, tetapi juga menjadi ikon dan potensi lain bagi desa.

Terletak di sepanjang jalur vital yang menghubungkan Banjarnegara dengan kabupaten tetangga, Desa Kebanaran di Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, merupakan sebuah wilayah dengan signifikansi agraris dan hidrologis yang tinggi. Desa ini tidak hanya menjadi rumah bagi ribuan jiwa, tetapi juga memegang peranan kunci dalam sistem irigasi regional berkat keberadaan Bendung Kebanaran yang membentang di Sungai Serayu. Dengan perpaduan antara tradisi pertanian yang mengakar dan geliat ekonomi lokal, Kebanaran menampilkan potret desa yang dinamis dan strategis.
Sekilas Tentang Desa Kebanaran
Desa Kebanaran secara administratif ialah bagian dari Kecamatan Mandiraja. Wilayah ini menjadi salah satu penopang kehidupan agraris di kabupaten tersebut. Berdasarkan data yang terhimpun, Desa Kebanaran memiliki:
- Luas WilayahSekitar 5,21 km² (521,69 hektar)
- Jumlah Penduduk4.257 jiwa (data Wikipedia 2018), dengan proyeksi pertumbuhan seiring waktu.
- Kepadatan PendudukSekitar 816 jiwa/km²
- Kode Pos53473
Pusat pemerintahan desa, yakni Kantor Kepala Desa Kebanaran, berlokasi di Jalan Raya Kaliwungu, menjadi pusat pelayanan administrasi dan kegiatan kemasyarakatan bagi warga setempat.
Kondisi Geografis dan Demografis
Secara geografis, Desa Kebanaran memiliki kontur wilayah yang relatif datar di bagian yang dekat dengan aliran sungai dan sedikit bergelombang di bagian lainnya, menjadikannya lahan yang ideal untuk pertanian.
Letak dan Batas Wilayah Desa Kebanaran berbatasan langsung dengan beberapa desa lain di dalam maupun di luar Kecamatan Mandiraja, yang memperkuat posisinya sebagai jalur perlintasan.
- Sebelah UtaraBerbatasan dengan wilayah desa lain di Kecamatan Mandiraja.
- Sebelah SelatanBerbatasan langsung dengan Sungai Serayu, yang menjadi batas alam dengan Kecamatan Purwareja Klampok.
- Sebelah TimurBerbatasan dengan Desa Mandirajakulon.
- Sebelah BaratBerbatasan dengan Desa Jalatunda.
Penggunaan Lahan dan Kependudukan Penggunaan lahan di Desa Kebanaran didominasi oleh sektor pertanian. Sawah irigasi teknis yang mendapat pasokan air dari Bendung Kebanaran menjadi pemandangan utama, diselingi oleh area permukiman penduduk yang terkonsentrasi di beberapa dusun. Sebagian kecil lahan lainnya dimanfaatkan untuk pekarangan, ladang dan fasilitas umum.
Struktur penduduknya homogen, dengan mayoritas merupakan suku Jawa yang menggunakan bahasa Jawa dialek Banyumasan dalam percakapan sehari-hari. Sebagian besar penduduk memeluk agama Islam, yang tercermin dari banyaknya masjid dan musala sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial.
Sejarah dan Asal-Usul Desa
Sejarah Desa Kebanaran memiliki kaitan erat dengan tokoh-tokoh historis dan legenda lokal. Salah satu situs penting yang berada di wilayah ini ialah Makam Ki Ageng Penjawi, yang juga dikenal dengan nama Kyai Kedung Lumbu. Menurut catatan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara, Ki Ageng Penjawi merupakan tokoh penting yang memiliki kaitan dengan sejarah Kabupaten Pati dan Kerajaan Mataram. Petilasannya di Dukuh Kedung Lumbu, Desa Kebanaran, menjadi salah satu situs yang dihormati dan kerap dikunjungi untuk tujuan ziarah. Keberadaan makam tokoh leluhur seperti Mbah Drapasinga juga memperkaya narasi sejarah dan asal-usul masyarakat desa. Nama "Kebanaran" sendiri diyakini oleh masyarakat setempat berasal dari kata yang bermakna kebenaran atau tempat yang dianggap benar dan lurus.
Pemerintahan dan Struktur Organisasi
Penyelenggaraan pemerintahan di Desa Kebanaran dijalankan oleh seorang Kepala Desa yang dibantu oleh perangkat desa, meliputi sekretaris desa, kepala urusan (kaur), dan kepala seksi (kasi). Kinerja pemerintahan diawasi oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang anggotanya merupakan perwakilan dari masyarakat. Struktur ini bekerja secara sinergis untuk melaksanakan program pembangunan, pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat. Berdasarkan data dari situs resmi desa, APBDes (Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa) dialokasikan untuk berbagai bidang, mulai dari penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan infrastruktur, pembinaan kemasyarakatan, hingga penanggulangan bencana, yang menunjukkan adanya tata kelola pemerintahan yang aktif.
Potensi Ekonomi dan Mata Pencaharian
Perekonomian Desa Kebanaran bertumpu pada beberapa sektor utama yang saling menopang, dengan pertanian sebagai fondasi utamanya.
Sektor Pertanian Sebagai daerah agraris, mayoritas penduduk bekerja sebagai petani. Komoditas utama yang dihasilkan yakni padi, yang dapat dipanen beberapa kali dalam setahun berkat ketersediaan air irigasi yang melimpah. Selain padi, para petani juga menanam palawija seperti jagung, kedelai, dan sayur-mayur sebagai variasi tanaman. Kesuburan tanah yang ditopang oleh aliran Sungai Serayu menjadikan hasil panen di Kebanaran cukup melimpah dan menjadi sumber pendapatan utama bagi sebagian besar keluarga.
Peran Vital Bendung Kebanaran Infrastruktur paling monumental di wilayah ini ialah Bendung Kebanaran. Bendungan yang membendung aliran Sungai Serayu ini memiliki fungsi vital sebagai penyuplai air irigasi untuk ribuan hektar lahan pertanian tidak hanya di Banjarnegara, tetapi juga hingga ke wilayah Kabupaten Cilacap dan Banyumas. Bendungan ini merupakan tulang punggung ketahanan pangan di tingkat regional. Selain fungsi irigasi, bendungan ini juga menawarkan potensi lain seperti perikanan air tawar bagi masyarakat sekitar dan mulai dilirik sebagai destinasi wisata lokal karena pemandangannya yang menarik, terutama saat pintu air dibuka.
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Di luar sektor pertanian, geliat ekonomi juga terlihat dari tumbuhnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Berbagai usaha rumahan berkembang, mulai dari produksi makanan olahan seperti keripik dan aneka kue, hingga usaha di sektor jasa dan perdagangan. Salah satu contoh keberhasilan pengelolaan potensi ekonomi desa ialah berdirinya BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) "Sembada Mart", sebuah swalayan yang dikelola oleh desa. Keberadaan BUMDes ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga menjadi sumber pendapatan asli desa yang signifikan, menunjukkan inovasi dalam pengelolaan ekonomi lokal.
Infrastruktur dan Fasilitas Publik
Pembangunan infrastruktur di Desa Kebanaran terus berjalan untuk mendukung aktivitas dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
- Akses JalanJalan utama desa sudah beraspal dan dapat dilalui kendaraan roda empat, menghubungkan antar dusun serta menjadi akses menuju jalan raya provinsi.
- Fasilitas PendidikanTerdapat beberapa Sekolah Dasar (SD) Negeri di Desa Kebanaran, seperti SD Negeri 3 Kebanaran, yang menjadi sarana pendidikan dasar bagi anak-anak di desa tersebut. Untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi, masyarakat dapat mengaksesnya di pusat kecamatan atau kota kabupaten.
- Fasilitas KesehatanPelayanan kesehatan dasar dilayani melalui Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) yang aktif di setiap dusun dan didukung oleh Puskesmas Pembantu (Pustu) atau Puskesmas di tingkat kecamatan.
- Sarana IbadahMasjid dan musala tersebar di seluruh wilayah desa, berfungsi tidak hanya sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial keagamaan masyarakat.
Kehidupan Sosial dan Budaya
Masyarakat Desa Kebanaran masih memegang teguh nilai-nilai sosial dan budaya luhur. Semangat gotong royong dan kebersamaan masih kental terasa dalam berbagai kegiatan, seperti kerja bakti membersihkan lingkungan atau saat menyelenggarakan hajatan. Tradisi keagamaan seperti perayaan hari besar Islam, Maulid Nabi, dan kegiatan yasinan rutin dilaksanakan dan menjadi perekat hubungan sosial antarwarga.
Meskipun belum ada kesenian spesifik yang menonjol secara khusus dari desa ini, masyarakatnya tetap berpartisipasi dalam melestarikan budaya Jawa melalui penggunaan bahasa dan upacara adat yang masih dipertahankan dalam lingkaran keluarga.
Tantangan dan Prospek Masa Depan
Seperti desa-desa lain di Indonesia, Kebanaran menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya ialah potensi terjadinya bencana alam seperti gerakan tanah di beberapa area dengan kemiringan lereng tertentu, seperti yang diidentifikasi dalam studi geologi oleh Universitas Jenderal Soedirman. Fluktuasi harga hasil pertanian dan minat generasi muda untuk bekerja di sektor pertanian juga menjadi isu yang perlu diantisipasi.
Namun Desa Kebanaran memiliki prospek masa depan yang cerah. Potensi pertanian yang didukung oleh infrastruktur irigasi yang andal merupakan modal dasar yang kuat. Pengembangan BUMDes yang sudah berjalan baik dapat menjadi model untuk unit usaha lain. Potensi Bendung Kebanaran sebagai objek wisata edukasi dan rekreasi air jika dikelola secara profesional dapat membuka sumber pendapatan baru. Dengan pengelolaan yang inovatif dan berkelanjutan, Desa Kebanaran berpotensi menjadi desa yang mandiri, sejahtera, dan berdaya saing tinggi di Kabupaten Banjarnegara.